Perikop ini dilanjutkan kembali oleh Paulus dengan
menyatakan bahwa ia akan mengirim Onesimus kembali ke Filemon. Paulus
menyatakan bahwa ia mengembalikan Onesimus dengan berat hati, karena sebenarnya
ia ingin Onesimus ada di dekatnya sebagai representatsi dari Filemon untuk
melayaninya. Karena Paulus ingin agar tindakannya tidak dilakukan tanpa seijin
Filemon agar menyatakan kasih sejati dari Filemon.
Dari bagian ini, kita dapat melihat Paulus mengambil
keputusan yang bukan menurut apa yang dia kehendaki, namun mengambil keputusan
yang bertujuan untuk perkembangan kerajaan Allah. Kita dapat melihat di
bagian-bagian yang mengikuti bagian ini, bahwa ada pertumbuhan yang terjadi jika
Filemon kembali menerima Onesimus. Namun sebaliknya jika Paulus memilih untuk
menahan Onesimus kembali kemudian meminta Onesimus melayani dirinya, maka
pertumbuhan akibat pergumulan ini tidak akan terbentuk.
Paulus memberikan contoh mengenai bagaimana kita harus
memilih di sepanjang hidup kita. Sebenarnya membiarkan Onesimus melayani Paulus
tampak bukan pilihan yang salah. Namun Paulus jeli dalam memilih. Paulus peka
dan langsung sadar bahwa membiarkan Onesimus melayaninya bukan pilihan yang
benar. Maka dari itu walaupun dengan berat hati, ia melepaskan Onesimus untuk
kembali ke Filemon agar dapat menjadi berkat bagi seluruh orang di rumah
Filemon dan lebih luas lagi kepada jemaat di Kolose secara umum.
Dalam hidup kita, banyak kali kita dihadapkan dengan dua
buah pilihan yang Nampak sama-sama baik. Namun sebenarnya jawaban yang
benar-benar benar hanya ada satu. Kita harus lebih mengenal Tuhan secara
pribadi agar kita dapat mengerti kehendakNya. Tentu kita harus menggumulkan
terlebih dahulu dalam doa untuk mengambil keputusan-keputusan ini. Namun Paulus
memberikan panduan singkat akan bagaimana kita harus memilih. Alkitab
menyatakan bahwa kita harus memilih hal yang berefek positif kepada orang yang
lebih banyak dan menekan apa yang menjadi kebutuhan kita pribadi. Dengan
panduan ini, kita dapat lebih mengerti masalah yang kita hadapi dan bagaimana
solusinya.
Kiranya kita dapat memutuskan pilihan-pilihan dalam hidup
kita dengan bergantung terus kepada Tuhan agar pilihan kita merupakan pilihan
yang sesuai dengan kehendak Allaha Bapa di Sorga.
Comments
Post a Comment