Perikop ini ditutup oleh Paulus dengan sebuah ajakan bagi
umat di Kolose untuk bertindak dengan benar ke komunitas. Paulus mengatakan
agar jemaat di Kolose memancarkan hikmat yang dari Tuhan keluar dan menggunakan
waktu sebaik-baiknya. Juga agar jemaat di Kolose bertutur kata dengan kasih,
yang dapat menggarami sesama dalam komunitas dan tahu bagaiman amenjawab setiap
pertanyaan.
Paulus menggunakan istilah menggarami yang serupa dengan
ucapan Kristus pada kotbah di bukit yang menyatakan agar kita menjadi garam
bagi dunia. Dalam hal ini, Paulus mengajak jemaat Kolose untuk menjadi garam
bagi dunia dengan cara menunjukkan hikmat dalam mengatur waktu dan berkata-kata
dengan kasih. Dua hal ini dapat menjadi modal kita sebagai umat Kristen untuk
dapat mempengaruhi sekitar kita.
Inti dari tugas kita menjadi garam bagi dunia ini adalah
bagaimana kita dapat mencegah dunia ini membusuk. Dengan kita menunjukkan
refleksi hikmat dari Tuhan melalui bagaimana kita mengatur waktu, kita dapat menjadi
contoh bagi orang lain untuk menggunakan hidup dengan lebih tepat. Banyak orang
yang tidak dapat menerima tawaran pelayanan dalam jenis apapun akrena merasa
kekurangan waktu. Banyak waktu yang disia-siakan oleh manusia dan biasanya
dalam waktu yang disia-siakan tersebut, setan sudah menunggu untuk menggoda
kita. Semakin kita mengatur waktu kita dengan tepat dan membuat orang lain
dapat melihat kemungkinan ini, kita dapat mencegah orang untuk jatuh ke dalam
dosa.
Di sisi lain, sebagai umat Kristen yang dikenal karena
kasih, adalah sebuah keharusan bagi kita untuk menunjukkan kasih tersebut
kepada orang lain. Salah satu bentuk mengutaraan kasih tersebut adalah dengan
kata-kata kita. Berkata-kata dalam kasih dapat diartikan sebagai kata-kata yang
diucapkan kepada seseorang dengan posisi kita mengasihi orang yang kita ajak
bicara tersebut. Kata-kata yang diucapkan dengan benar dan pada saat yang tepat
dapat dalam banyak hal menyelesaikan masalah. Kata-kata yang digunakan jika
berkata-kata dalam kasih tentu pasti berbeda dengan kata-kata yang diucapkan
dengan amarah atau kekesalan.
Oleh sebab itu, kiranya kita semua boleh menjaga hidup kita,
terutama dalam dua hal ini. Agar hidup kita menjadi persembahan yang harum bagi
Tuhan saja.
Comments
Post a Comment