Pada perikop ini, Paulus memberikan penjelasan mengenai
relasi antara sesama manusia dan antara manusia dengan Tuhan. Perikop ini
dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama menjelaskan mengenai bagaimana
relasi antara sesama, bagian kedua membahas mengenai bagaimana berelasi dengan
Tuhan dan bagian terakhir Paulus memaparkan bagaimana menyatakan relasi ktia
dengan Tuhan kepada sesama kita. Tiga poin ini adalah tiga kunci untuk
membereskan relasi kita sebagai manusia.
Pertama-tama, Paulus membahas mengenai relasi sesama dengan
membahas relasi antara suami-istri, orang tua-anak dan tuan-hamba. Prinsip dari
ketiga relasi ini dapat diterapkan pada relasi antar sesama lainnya. Inti dari
pembahasan relasi dalam sebuah keluarga ini adalah bagaimana mematuhi ordo yang
diciptakan oleh Tuhan. Paulus juga menekankan bahwa untuk setiap jenis relasi
yang kita lakukan dengan sesama manusia, kita harus mendasarkannya atas relasi
vertikal dengan Tuhan pencipta kita. Tanpa dasar relasi yang benar ini, maka
segala relasi kita akan berantakan.
Pada bagian kedua, Paulus melihat relasi vertikal yang
dibangun dalam doa. Paulus menyatakan agar kita sebagai umat Kristen harus
teguh terus berdoa. Berdoa untuk apa? Paulus menyatakan agar kita berdoa untuk
berjaga-jaga menjaga kesucian kita dan mengucap syukur atas segala berkat yang
kita terima dari Tuhan. Paulus menyatakan juga bahwa kita harus berdoa bagi
pelayanan hamba Tuhan seperti dia, agar Tuhan berkehendak untuk jalan
penginjilan dibukakan dan Injil boleh disebarkan lebih. Kedua hal ini menjadi
inti dari doa yang harus kita naikkan.
Pada bagian ketiga, Paulus menyatakan bahwa setelah
membereskan relasi kita, kita harus menjadi saksi hidup dan menyatakan
perbaikan relasi kita secara vertikal dan horizontal kepada sesama kita juga.
Dengan memiliki hidup yang menggunakan bijaksana dari Tuhan untuk mengatur
waktu serta bertutur kata dengan penuh kasih, kita dapat menjadi garam
mempengaruhi sekeliling kita dan mencegah kebusukan dunia ini akibat dosa. Jika
kita hanya memiliki relasi yang baik saja namun tidak dinyatakan keluar, maka
semuanya hanya akan menjadi hal yang mati.
Mari kita semua, menghidupi relasi yang benar baik dengan
sesama manusia dan terlebih lagi dengan Tuhan Allah kita. Agar seluruh hidup
ini dapat digunakan dengan benar sesuai dengan kehendakNya.
gambar diambil dari: http://www.presenttruthmag.com/archive/XXVIII/abrmcross.gif
Comments
Post a Comment