Dalam kelanjutan suratnya, Paulus melanjutkan pembukaan
salamnya dengan menyatakan kesetiaan Allah. Paulus menyatakan bahwa Allah
memberikan harapan akan hidup yang kekal. Namun harapan ini berbeda dengan
harapan yang diberikan oleh manusia karena Allah tidak pernah berbohong dan
ingkar janji. Ketika Ia sudah berjanji, maka pada waktu yang Dia tentukan
berdasarkan kedaulatanNya, Dia akan memenuhi janjiNya akan hidup yang kekal
yang termanifestasikan melalui Firman yang dibawakan Paulus menurut perintah
dari Tuhan Sang Penyelamat.
Paulus menyatakan bahwa Allah yang diimaninya adalah Allah
yang tidak pernah berbohong dan ingkar janji. Mungkin hal ini adalah hal yang
trivial jika kita melihatnya tanpa konteks. Namun konteks yang terjadi pada
jemaat di pulau Kreta membuat hal ini berarti. Pada kelanjutan surat ini,
Paulus menyatakan bahwa orang Kreta adalah orang yang selalu berbohong dan
tidak pernah jujur. Sehingga banya janji-janji palsu yang diumbar oleh orang Kreta.
Oleh sebab itu Paulus menegaskan bahwa Allah adalah Allah yang selalu menepati
janjinya, yaitu janji akan hidup yang kekal bersamaNya.
Jika kita refleksikan iman kita kepada Kristus, pernyataan
Paulus ini mungkin kita juga sering ragukan. Kita mungkin dengan mudah dapat
berkata bahwa kita percaya akan Kristus sebagai Juru Selamat. Namun jika kita
melihat lebih jauh lagi, kita mungkin sering tidak sepercaya itu kepadaNya.
Kita masih sering mengandalkan usaha kita dalam kehidupan sehari-hari. Tidak
mau berserah penuh kepada Tuhan kita dalam menangani masalah hidup kita.
Hal ini memang kemungkinan besar disebabkan oleh ketidak
percayaan kita secara penuh kepada Tuhan. Kita tidak percaya bahwa Dia akan
menepati dan menggenapi seluruh janji-janji yang Dia ikat dengan kita manusia,
umat percaya dalam seluruh Alkitab. Alhasil, kita tidak mungkin dapat
bergantung penuh kepadaNya. Bagaimana mungkin kita menyerahkan hidup kita seluruhnya
kepada suatu pribadi yang bahkan kita tidak percayai?
Mari kita kembali membaca FirmanNya melalui Alkitab dan
melihat seluruh janji-janji yang Dia ikat dengan gerejaNya. Dia bukanlah Allah
yang ingkar janji. Kiranya kita percaya dengan sepenuh hidup kita akan Dia dan
menyerahkan seluruh hidup kita untuk bergantung kepadaNya.
Gambar diambil dari: http://dailyinterview.net/wp-content/uploads/2008/01/04_29_06-067opt.jpg
Comments
Post a Comment