Setelah menyatakan sisi terang yang harus dimiliki oleh
penatua yang memimpin jemaat, maka Paulus mengontraskannya dengan
mendeskripsikan guru-guru palsu. Paulus mendeskripsikan guru-guru palsu sebagai
orang yang tidak taat, selalu berbicara omong kosong dan penyesat jalan. Paulus
juga mengatakan bahwa orang-orang tersebut pada umumnya adalah termasuk
orang-orang Yahudi yang masih memegang prinsip sunat.
Hal yang dapat kita pelajari adalah bahwa guru-guru palsu
ini bukan orang-orang dari jauh entah dimana yang datang membawa nama tuhan berhala
mereka yang mereka sembah. Guru-guru palsu ini justru merupakan orang-orang
Yahudi yang dulu disebut sebagai umat pilihan Allah. Mereka juga membawa nama
Allah yang benar. Hanya saja, ajaran yang diajarkan mereka melenceng dari apa
yang diajarkan oleh Kristus.
Hal ini merupakan peringatan bagi kita gereja pada zaman
ini. Musuh gereja yang terbesar bukanlah dari luar gereja. Justru orang yang
mengaku mereka juga umat Allah dalam gerejalah yang akan menggerogoti gereja
sampai habis dari dalam. Ajaran yang mereka sebarkan adalah ajaran-ajaran yang
sekilas Nampak begitu mirip dengan ajaran yangs ejati. Dapat dikatakan 99% sama,
hanya ada 1% perbedaan yang membedakan ajaran sesat dan sejati. Dalam hal ini
kita gereja Tuhan harus peka untuk membedakan 1% ini. Tanpa pengenalan akan
Allah yang mendalam yang dibangun dari hari ke hari membaca FirmanNya,
membedakan 1% akan mustahil.
Oleh sebab itu, gereja Tuhan harus mempelajari Firman dengan
serius serta menghidupinya. Agar kita boleh dengan bijaksana yang dari Tuhan
peka membedakan ajaran yang sesat serta menarik orang lain ke jalan yang benar.
Gambar diambil dari: http://jesuschrist.lds.org/JesusChrist_files/images/media-image-the-living-christ-2.jpg
Comments
Post a Comment