Paulus membedakan dengan jelas antara orang yang
diselamatkan dan tidak pada kelanjutan dari Firman ini. Paulus menyatakan bahwa
bagi orang yang murni beriman pada Kristus, semuanya adalah murni juga.
Sedangkan bagi orang yang tidak percaya, tidak aka nada satu hal pun yang
murni. Semuanya akan rusak dan tercemar, baik pikiran mereka maupun kesadaran
mereka akan tercemar.
Paulus secara keras emnghardik guru-guru palsu yang ada di Kreta
dengan pernyataan ini. Paulus ingin menyatakan bahwa pada guru-guru palsu
tersebut, tidak ada satu pun yang murni, baik tujuan mereka maupun tidakan yang
mereka lakukan. Sedangkan bagi orang yang percaya, tentu tidak ada orang yang
sempurna sehingga tidak tercemar. Namun bagi orang percaya penyelamatan yang
dilakukan oleh Kristus akan menyucikan diri kita setiap saat, sehingga kita
dapat dilihat sebagai orang-orang yang diberkati Tuhan dengan kesucianNya. Memahami
hal tersebut, maka Paulus menyatakan hal-hal ini.
Hal ini menjadi peringatan bagi kita orang Kristen pada masa
ini. Melihat teladan dalam Alkitab merupakan hal mudah. Namun ketika kita
benar-benar menghadapi masalah dalam dunia ini, kita akan dengan mudah jatuh ke
lubang dimana kita tidak murni lagi. Suatu hari kita akan menyeleweng atau
terperosok dalam lubang. Hal tersebut akan memilukan hati Tuhan, namun Dia
adalah Allah yang setia yang selalu mengampuni kita. Oleh sebab itu, kita tidak
boleh mengecewakan Tuhan kita dalam segala aspek hidup, termasuk bergantung
terus kepadaNya agar tidak dibiarkan tercemar.
Kiranya kita sebagai orang Kristen boleh menghidupi hidup
ini dengan hati-hati. Banyak jebakan-jebakan yang akan berusaha menjatuhkan
kita. Namun dengan bantuan Tuhan kita pasti menang. Oleh sebab itu kita harus
terus beriman kepada Tuhan tanpa ragu dan ketakutan. Agar hidup ini boleh tidak
digoyangkan oleh dosa-dosa lagi.
Gambar diambil dari: http://www.believingoutloud.com/wp-content/uploads/2013/02/good-versus-evil.jpg
Comments
Post a Comment