Paulus melanjutkan dengan sikap yang harus dimiliki oleh
seorang lelaki muda. Paulus menyatakan bahwa sebagai seorang lelaki muda, haruslah
memiliki pengendalian diri dan dapat menimbulkan sebuah contoh pekerja yang
baik. Serta dalam pengajaran, haruslah seorang lelaki muda memiliki integritas
dan kekonsistenan yang tak dapat dibantah, sehingga para lawan dapat dibuat
malu dan tidak dapat berkata-kata hal buruk mengenai mereka.
Tugas seorang laki-laki muda berpusat pada bagaimana
mengembangkan diri menjadi seseorang yang sesuai dengan gambar Allah. Mulai
dari pengendalian diri sampai memiliki ajaran yang konsisten dan tidak
tergoyahkan. Hal ini adalah dasar untuk seorang lelaki dapat menjadi lelaki
dewasa yang akhirnya akan memimpin jemaat. Tanpa dasar yang kuat, maka tidak
akan terbentuk karakter yang kuat untuk dapat memimpin di kemudian hari.
Poin pertama yang harus diingat adalah pengendalian diri. Hal
ini menjadi masalah dari kebanyakan laki-laki. Kaum Adam cenderung lebih sulit
untuk menahan hawa nafsu mereka. Mulai dari nafsu bermalas-malasan sampai nafsu
seksual. Ujungnya adalah banyak yang jatuh dalam area-area ini. Kita sebagai
anak-anak Tuhan yang sudah ditebusNya, harus mengingat bahwa kita sudah bukan
lagi milik dunia ini, melainkan milik Allah kita. Kita harus mengingat bahwa
kita sudah dikaruniai Roh yang memenangkan kita atas segala dosa. Bagian kita
adalah menyangkal diri kita, menyangkal apa yang menjadi hasrat kita dan
membiarkan Roh Kudus mengendalikan diri kita. Tanpa kekuatan dariNya, maka
sudah pasti kita akan gagal dan jatuh dalam dosa. Oleh sebab itu, mari kita
bertekad untuk meninggalkan nafsu dan mau dikontrol oleh Roh Kudus.
Poin kedua adalah ajaran yang konsisten. Banyak orang
terutama pada zaman ini menganggap ajaran yang benar tidaklah penting. Terlebih
lagi orang akan menghina orang yang terlalu sering belajar, apalagi belajar
mengenai keKristenan yang terkesan tidak penting bagi dunia ini. Namun kita
harus berani untuk menyangkal kemalasan kita dan berani untuk berdiri di jalur
yang benar. Jika kita diejek oleh dunia, biarlah itu terjadi jika memang kita
diejek karena Tuhan kita. Karena Alkitab pun menyatakan bahwa dunia tidak akan
menyukai anak-anakNya. Yang harus kita lakukan hanyalah berani untuk berbeda
dari dunia dan berkumpul bersama orang-orang yang seiman sehingga kita dapat
dikuatkan dan tidak dijatuhkan terus. Ingatlah bahwa Tuhan memanggil gerejanya
secara komunal.
Kiranya kita laki-laki, terutama yang masih muda, dapat
mengerti perkataan Paulus ini. Karena di masa depan, tulang punggung gereja
adalah para lelaki muda. Calon pemimpin-pemimpin gereja adalah para lelaki
muda. Oleh sebab itu, mari kita bertobat dan berubah menuju arah yang Paulus
katakan.
Gambar diambil dari: http://teenquest.org/wp-content/uploads/2013/01/grow-your-youth-group.gif
Comments
Post a Comment