Paulus membuka surat ini dengan salam yang pendek, jauh
lebih pendek daripada surat-surat lainnya. Pada surat lainnya Paulus harus
menegaskan autoritasnya sebagai rasul dalam Kristus. Hal tersebut dikarenakan
jemaat yang dituju memiliki masalah dengan guru-guru palsu yang mengaku sebagai
rasul, sehingga Paulus harus menegaskan autoritasnya. Namun jemaat di
tesalonika tidak memiliki masalah ini. Sehingga Paulus hanya menyatakan bahwa
ia menuliskan surat ini bersama Timotius dan Silwanus atau Silas dan ditujukan
kepada jemaat di Tesalonika.
Hal yang menarik adalah bagaimana Paulus memeteraikan bahwa jemaat
gereja di Tesalonika adalah dalam Allah Bapa dan Anak yaitu Kristus. Hal ini
mengingatkan akan status mereka sebagai jemaat milik Allah. Status ini membuat
mereka yang sedang imannya goyah karena tidak jelas akan menuju mana setelah
kematian, boleh diingatkan kembali bahwa gereja adalah milik Allah saja. Ini
berimplikasi bahwa hidup dan mati jemaat ada di tangan Allah.
Hal ini membawa jaminan kembali pada jemaat di Tesalonika
akan dimana jiwa mereka berada. Namun bagaimana dengan kita? Pernahkah kita
risau akan bagaimana jalannya hidup ini? Pernahkan kita merasa bahwa hidup kita
tidak pasti? Paulus menyatakan bahwa hidup anak-anak Tuhan dalam gerejaNya ada
di tangan Allah dan tanganNya selalu ada disana menopang kita.
Gambar diambil dari: http://ih0.redbubble.net/image.6307848.8600/flat,550x550,075,f.jpg
Comments
Post a Comment