Paulus memulai isi surat ini dengan meyakinkan jemaat
Tesalonika bahwa mereka adalah orang-orang yang terpilih oleh Tuhan untuk
diselamatkan. Pada bagian yang pertama, Paulus menyatakan ciri dari orang yang
sudah diselamatkan adalah bahwa Injil tidak hanya datang dalam bentuk kata-kata
saja, namun juga bersamaan dengan Roh Kudus dan beriman teguh.
Paulus pada bagian pertama ini memfokuskan kepada sebuah hal
dasar mengenai kesejatian lahir baru dari seseorang. Hal mendasar ini adalah bahwa pada seorang
yang lahir baru secara asli, maka Injil tidaklah hanya sekadar menjadi
kata-kata belaka. Paulus menyatakan bahwa Injil harus menimbulkan iman yang
teguh dalam bimbingan Roh Kudus.
Mengapa hal ini adalah hal yang mendasar? Karena Injil yang
diterima dengan serius, maka pasti akan terjadi perubahan dalam hidup orang
tersebut karena memang itu adalah salah satu fungsi dari Roh Kudus. Tanpa ada
perubahan hidup dalam orang, maka dapat dipastikan orang tersebut tidak
benar-benar menerima pertobatan sejati.
Hal ini menjadi refleksi kita semua orang Kristen. Apakah
ada perubahan yang semakin menyerupai Kristus sejak kita bertobat? Sering kali
kita tidak memperhatikan bagaimana kondisi kerohanian kita dari waktu ke waktu.
Alhasil kita tidak lagi memperhatikan apakah ada perubahan positif dalam hidup
kita. Padahal iman tanpa pertumbuhan sama dengan tumbuhan yang tidak bertumbuh
atau sama dengan mati.
Mari kita mengaji kembali hidup kita ini dan lebih detail
lagi melihat hidup kita. Apakah iman kita bertumbuh? Apakah ada perubahan dalam
hidup kita? Kiranya Roh Kudus menuntun kita untuk semakin serupa Kristus.
Gambar diambil dari: http://www.yankodesign.com/images/design_news/2010/04/20/growingup01.jpg
Comments
Post a Comment