Paulus kembali melanjutkan dengan membahas siapa itu Kristus
kita tunggu datang kedua kalinya itu. Paulus mengatakan bahwa Kristus adalah
pribadi yang memberikan dirinya untuk menebus kita dari kejahatan dan
menyucikan untuk diriNya sendiri, orang-orang yang menjadi miliknya yaitu orang
yang bersemangat untuk melakukan hal-hal yang baik dan benar.
Perkataan Paulus ini membawa kita kepada suatu sisi Kristus
yang terlupakan. Pertama, Paulus menyatakan bahwa Kristus menyucikan kita untuk
diriNya sendiri. Hal ini menunjukkan siapa Tuhan dan siapa hamba. Tuhan
bukanlah pribadi yang melakukan sesuatu demi kita. Tuhan bukanlah bawahan kita
yang melakukan hal yang kita inginkan. Justru kitalah yang menjadi hamba dari
Kristus dan seharusnya melaksanakan apa yang Dia kehendaki. Banyak orang yang
melupakan aspek ini dalam hidup kekristenan. Berapa banyak dari kita semua yang
sering berdoa kepada Tuhan dan meminta hal tanpa memikirkan apakah hal tersebut
diinginkan oleh Allah juga atau tidak? Berapa banyak dari kita yang berdoa
sesuai keinginan hati kita? Hal-hal inilah yang membuat kita tidak bertumbuh.
Karena kita banyak menginginkan apa yang kita inginkan, bukan apa yang Tuhan
inginkan melalui kita.
Kedua, hal yang perlu kita perhatikan adalah kalimat terakhir
Paulus yang menyatakan bahwa orang yang milik Kristus atau orang-orang yang
terpilih, memiliki sebuah ciri-ciri, yaitu semangat untuk berbuat baik dan
benar. Dikatakan semangat untuk berbuat baik, hal ini berarti bukan berbuat
baik untuk mendapatkan hal lain. Bukan juga berbuat baik karena terpaksa. Namun
secara natural memiliki semangat untuk berbuat baik. Siapa diantara kita yang
selalu ingin berbuat baik kapanpun dan dimanapun? Mungkin kita bisa
melakukannya ke orang yang juga baik terhadap kita. Namun bagaimana jika ke
musuh kita? Atau orang yang telah menyakiti hati kita? Akan sangat sulit
bersemangat untuk berbuat baik ke orang-orang seperti demikian. Namun Paulus
menyampaikan bahwa tidak ada syarat dalam berbuat baik. Siapapun itu, kita
harus berbuat baik kepadanya dengan tulus. Bukan untuk diri kita sendiri, namun
karena Kristus telah mengasihi kita terlebih dahulu. Hal inilah yang membedakan
dengan jelas antara seorang Kristen dan orang-orang lainnya.
Kiranya hidup kita boleh diubah oleh penyertaan Roh Kudus.
Agar hidup kita lebih mementingkan apa yang Tuhan inginkan, bukan apa yang kita
inginkan dan boleh memiliki hati untuk semangat berbuat baik tanpa syarat,
karena Kristus telah mengasihi kita terlebih dahulu.
Comments
Post a Comment