Perikop ini secara umum akan berbicara mengenai hidup yang
kontras dengan hidup guru-guru palsu. Paulus mengawali dengan menyatakan
bagaimana menghidupi Firman terutama dalam relasi ke luar. Paulus menyatakan
agar Titus mengingatkan jemaat di Kreta untuk taat kepada orang yang berkuasa
dan memerintah di sana dan siap untuk melakukan segala pekerjaan yang baik.
Juga tidak menjelek-jelekkan siapapun, menghindari keributan dan bersikap
hormat serta menghargai kepada semua orang.
Setelah mengajarkan doktrin untuk disebarkan ke orang di
Kreta, Paulus meminta Titus juga untuk mengingatkan orang-orang tersebut agar
memiliki hidup yang berbeda dengan guru-guru palsu. Kali ini Paulus secara
khusus membahas mengenai kesaksian hidup untuk ke luar. Kesaksian ke luar ini
adalah kesaksian yang terlihat oleh orang lain, secara langsung maupun tidak
langsung. Hal ini membuat kesaksian ke luar menjadi paling mudah dipalsukan.
Banyak orang yang memakai topeng jika sedang dilihat orang lain yang membuat
seakan-akan orang tersebut baik adanya. Namun keKristenan melalui Paulus
mengajarkan bahwa orang Kristen harus memiliki hal yang lebih dari sekadar
topeng.
Kekristenan haruslah memiliki kesaksian hidup yang tulus. Paulus
meminta agar jemaat tunduk kepada autoritas dan melakukan pekerjaan yang baik
sebagai tanda ketaatan kepada Tuhan yang meletakkan autoritas itu pada saat itu
dan di tempat itu. Juga kepada orang lain yang mungkin juga bukan umat gereja,
Paulus meminta jemaat agar memperlakukan mereka dengan sopan juga. Hal ini
sebagai tanda menghormati Allah yang menciptakan manusia dengan senilai satu
sama lain. Setiap tindakan yang harus dilakukan orang Kristen yang benar akan
selalu berpusat kembali ke kemuliaan Allah.
Oleh sebab itu, mari kita perbaiki cara kita berelasi dengan
sesama kita. Agar melalui tindakan kita, tercermin pencipta kita yang Agung.
Gambar diambil dari: http://2.bp.blogspot.com/-aXOx9c3KpQA/TrZOL7E_iRI/AAAAAAAADkM/qMyG-MhFIG0/s1600/respect+others_only_pic1.jpg
Comments
Post a Comment