Pada bagian sebelumnya telah dibahas mengenai bagaimana
Paulus mengingatkan Titus akan peristiwa konversi hidupnya dan orang Kristen
lain dari hidup yang dalam kegelapan menjadi hidup dalam terang. Salah satu
aspek yang paulus tekankan adalah bagaiman konversi hidup ini terjadi bukan
karena perbuatan kita, bukan karena apa yang kita punya melainkan hanya
anugerah dari Tuhan semata yang memilih kita menjadi umatNya. Hal ini juga
merupakan aspek yang terlupakan pada umat Kristen zaman ini.
Kekristenan yang diajarkan Paulus sebagai pemberian anugerah
dari Allah semata telah mengalami pergeseran makna. Mulai dari orang-orang yang
beranggapan dirinya akan diselamatkan oleh karena perbuatan baik, sampai
orang-orang yang bukannya merendah kepada Allah namun justru menggunakan Allah
untuk memperkaya diri mereka sendiri. Inti pesan dari Injil yang disampaikan
Alkitab sudah bergeser.
Pesan yang disampaikan melalui mimbar-mimbar yang ada
di gereja hanyalah untuk menarik lebih banyak massa untuk mengumpulkan uang
yang lebih banyak saja. Tidak ada kesadaran ataupun keinginan untuk mengabarkan
Injil seperti yang diperintahkan Kristus kepada umatNya ketika Dia hendak naik
ke Sorga.
Paulus dengan jelas pada surat ini dan surat-suratnya yang
lain bahwa keselamatan hanyalah merupakan anugerah Allah. Namun adalah natur
manusia untuk sulit menerima hal yang diberikan tanpa dapat membalas apapun.
Sangat sulit bagi manusia untuk mengakui ketidakberdayaannya melawan dosa. Hal
ini yang menyebabkan manusia yang menyebut diri mereka Kristen banyak menghindari fakta ini. Mereka mencari cara
supaya mereka tidak terlihat tidak berdaya dengan berbagai macam cara seperti
memberi persembahan yang banyak, menjaga hidup dengan ketat dan menjadi orang
yang baik. Bukan apa yang mereka lakukan yang salah, orang Kristen justru harus
memberikan persembahan seperti seharusnya, menjaga hidup dan hidup dengan baik,
namun pengertian mereka dan motivasi mereka melakukan hal tersebutlah yang
salah. Hal tersebut dilakukan bukan sebagai respon dari keselamatan yang
diberikan Allah, melainkan untuk memamerkan kepada Tuhan bahwa ia layak
diselamatkan. Padahal Alkitab jelas menyatakan bahwa kita tidak memiliki apapun
yang kita dapat banggakan atau tukarkan dengan keselamatan. Kita adalah
bangkrut adanya di depan Allah.
Hanya melalui kematian Kristus juru selamat kita lah kita
dapat memperoleh keselamatan. Percaya dan beriman kepadaNya sebagai Tuhan dan
juru selamat. Namun perlu diingat, bahwa percaya ini pun bukan merupakan
sumbangsih manusia. Hal ini hanya mungkin karena Allah Bapa menyatakan diri
melalui Allah Roh Kudus yang membuat kita dapat mengenalNya dan mengenal karya
AnakNya yang tunggal.
Kiranya Firman ini membuat kita lebih mengenal siapa kita
dan kebangkrutan kita di hadapan Allah. Bukan untuk menyerah dan tidak
melakukan apa-apa, namun sebaliknya untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah
dan membuat hidup kita serupa dengan Tuhan kita Yesus.
Gambar diambil dari: http://byhisgrace211.files.wordpress.com/2011/11/liftupthecross1c.jpg
Comments
Post a Comment