Paulus mengakhiri perikop kali ini dengan menjelaskan bahwa
penghukuman bukanlah bagian dari hal yang harus dikhawatirkan oleh orang
Kristen. Paulus menyatkaan bahwa hukuman bagi para orang Yahudi yang menganiaya
pemberita Injil serta menghalangi mereka untuk memberitakan Inijl kepada orang
yang belum mendengar Injil bukanlah urusan dari manusia, melainkan Tuhan
sendiri yang akan menghabisi mereka.
Sering kali fokus kita dalam sebuah pelayan bergeser begitu mudahnya
ketika ada pihak yang menghancurkan rencana kita. Padahal tidak ada yang salah
dengan rencana kita, semua baik dan tulus. Namun memang kadang yang menurut
kita baik dan disertai motivasi yang tulus pun bukan merupakan kehendak Allah,
sehingga Dia menggagalkan rencana kita. Ketika ini terjadi, kita akan dengan
mudah menganti tujuan kita dari memuliakan Bapa menjadi bagaimana caranya kita
dapat membalas orang yang menggagalkan kita. Hal ini bahkan dapat terjadi
dengan bungkusan motivasi yang Nampak baik seperti contoh: “Aku akan membuat
dia bertobat!” Mungkin dari luar hal tersebut sangat wah, padahal mungkin dalam
hatinya orang tersebut hanya ingin balas dendam kepada orang yang menggagalkan
dirinya.
Fokus orang Kristen seharusny hanya pada bagaimana
memuliakan Tuhan. Segala rintangan yang ada merupakan hal rancangan dari Allah
juga. Setiap rintangan yang Dia berikan merupakan pelajaran bagi kita untuk
bertumbuh, bukan sarana untuk menyalurkan amarah kita. Jika fokus kita
bergeser, maka secara automatis Tuhan tidak dipermuliakan melalui tindakan
kita.
Percayalah kepada Allah, karena Dia adil adanya. Setiap hal
yang Dia berikan pada kita pasti merupakan hal yang terbaik bagi kita
anak-anakNya. Tak perlu meributkan akan orang yang menghalangi kita, karena
Tuhan itu adil dan Dia akan bertindak sesuai dengan kehendakNya yang suci.
Gambar diambil dari: http://redhotrussia.com/wp-content/uploads/2012/10/right-for-revenge.jpg
Comments
Post a Comment