Kali ini Paulus kembali melanjutkan suratnya dengan
menyatakan ke jemaat di Tesalonika bahwa ia dan rekan-rekannya membangun jemaat
di Tesalonika, seperti layaknya seorang ayah kepada anaknya, untuk berjalan
seperti layaknya anak-anak Allah, yang memanggil mereka ke kerajaanNya dan
kemuliaanNya nanti ketika kedatanganNya yang kedua.
Paulus mulai membahas kunci untuk masalah jemaat di
Tesalonika. Jemaat Tesalonika yang bingung mengenai nasib mereka setelah
kematian dituntun oleh Paulus untuk menyadari bahwa Kristus menjanjikan
anak-anak Allah yang terpilih akan masuk ke kerajaanNya dalam kemuliaan. Dari
sini jemaat Tesalonika mendapat gambaran tujuan Paulus dan rekan-rekannya bukan
hanya untuk hal yang sementara di dunia ini saja, melainkan sampai kepada
kekekalan.
Jika kita merenungkan hidup kita ini, apakah kita sudah
hidup dengan mengarah kepada kekekalan? Atau jangan-jangan segala sesuatu yang
kita lakukan hanyalah untuk selama kita berada di dunia ini? Sebagai orang
Kristen yang sudah lahir baru, kita dicerahkan bahwa kita bukanlah dari dunia
ini. Ktia sudah dipilih sejak dunia belum dijadikan. Dari sana, kita dapat
melihat bahwa hidup kita ini hanyalah sementara saja dan kita memiliki unsur
kekekalan dalam diri kita. Jika demikian, sudah selayaknya kita berpikir ke
depan dan bukan hanya untuk hal yang sementara saja.
Kristus mengajarkan dalam Injil Matius bahwa kita harus
mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya (kekal) maka semuanya itu
(sementara) akan ditambahkan kepadamu. Hal ini menjelaskan bahwa ktia harus
mengejar hal yang kekal terlebih dahulu, dan hal duniawi akan ditambahkan pada
kita. Jadi hal duniawi hanyalah sekadar tambahan saja, bukan yang terutama
dalam hidup kita. Tak heran jika harta duniawi tidak pernah memuaskan kita.
Karena memang bukan hal sementara tersebut yang kita cari.
Mari kiranya orang Kristen yang sudah terpilih untuk
diselamatkan, boleh mengerjakan keselamatan itu dengan mengarahkan hidup kita
untuk mengerjakan hal-hal yang bernilai kekekalan. Agar hidup yang Cuma satu
kali ini saja tidak sia-sia belaka dimakan waktu. Kiranya Kristus dapat
dimuliakan melalui hidup kita.
Gambar diambil dari: http://static.splashnology.com/articles/World_Tour_New_York_Photography/Running_towards_the_light.jpg
Comments
Post a Comment