Pada akhir dari perikop ini, Paulus mengungkapkan
kekhawatirannya terhadap jemaat di Tesalonika. Karena terpisahkan oleh jarak,
maka Paulus cemas terhadap jemaat Tesalonika akan digoda oleh setan dan
dijauhkan dari Injil Kristus. Jika hal tersebut terjadi, maka Paulus mengatakan
bahwa usahanya adalah sia-sia belaka.
Hal ini menunjukkan betapa besarnya bahaya dari
godaan-godaan setan di sekeliling kita. Sedikit saja hati kita bergeser arah
dari menuju Kristus, maka pada ujung perjalanan akan terjadi perbedaan yang
jauh sekali dari tujuan sebenarnya. Hal
inilah yang dikhawatirkan oleh Paulus. Ketika suatu jemaat yang belum bertumbuh
dengan matang lepas dari penggembalaannya, maka kemungkinan-kemungkinan buruk
dapat terjadi kepada jemaat ini yang paling buruknya dapat menghilangkan seluruh
usaha Paulus dan rekan-rekannya dalam menginjili mereka.
Namun kenyataan ini tidak lagi dirasakan gereja zaman ini.
Gereja zaman ini yang sudah keluar jalurpun sudah tidak ingin kembali ke jalur
yang sejati. Banyak yang takut kehilangan jemaat jika kembali ke ajaran yang
sejati. Hal inilah yang menjadi fokus kita pada zaman ini. Kita harus kembali
ke Firman yang sejati, ajaran yang sejati. Agar ktia tidak mudah digoda oleh si
jahat.
Kiranya kita kembali kepada jalan yang benar, didikan Allah
melalui FirmanNya yang sejati. Agar kita dapat terus bertumbuh di jalur yang
benar dan dapat hidup memuliakan Allah saja.
Gambar diambil dari: http://homescope.ca/wp-content/uploads/2013/06/Plant-Growing.jpg
Comments
Post a Comment