Pada bagian selanjutnya, Paulus menyatakan bahwa mereka
dapat hidup karena jemaat Tesalonika hidup berdiri dalam Tuhan. Hal ini menjadi
sukacita yang luar biasa bagi Paulus dan rekan-rekannya. Hal ini kembali
menjadi bukti keseriusan Paulus dalam menggembalakan gereja Tuhan. Ia bagaikan
seorang gembala yang berhasil mengetahui kabar dari dombanya yang hilang lama.
Ia tidak melupakan mereka, namun justru terus berharap dapat bertemu jemaat
Tesalonika secepat mungkin.
Poin yang kali ini akan dibahas adalah mengenai sukacita
yang Paulus rasakan ketika mendengar kabar ini. Hal ini menjadi salah satu ciri
dari gereja yang sejati. Gereja yang sejati akan terus mendukung gereja lain
yang seiman terus-menerus. Sukacita yang dialami Paulus ini jelas bukan datang
dari hati manusia berdosa. Siapa mereka bagi Paulus? Keluarga? Bukan. Saudara? Bukan
juga. Namun perasaan sukacita yang dialami Paulus merupakan perasaan yang
disuntikkan oleh Roh Kudus karena mendengar bahwa saudara seimannya masih
berdiri teguh dalam Tuhan walaupun ada maslaha dalam kalangan mereka.
Sukacita ini juga dapat ada karena sense of belonging dari Paulus terhadap kerajaan Allah yang dipupuk
juga oleh Roh Kudus dalam diri Paulus. Sehingga ketika Paulus terputus kontak
dengan jemaat di Tesalonika, ia tidak dengan mudah menyerah dan menganggap
bahwa jemaat di Tesalonika kurang beruntung. Paulus mendoakan mereka
terus-menerus agar mereka dapat terus selamat. Bayangkan jika kita kehilangan
sebuah barang yang tidak terlalu penting bagi kita, maka kita akan dengan mudah
merelakannya dan melupakan barang tersebut. Namun hal tersebut tidak mungkin
terjadi jika barang tersebut berharga. Jika barang tersebut berharga untuk
kita, maka kita akan berusaha mati-matian mencari barang tersebut sampai dapat.
Hal ini lah yang dirasakan Paulus kepada jemaat di Tesalonika.
Bagaimana dengan kita? Apakah hal yang berharga bagi kita
sehingga kita akan terus memperhatikan hal tersebut dan merawatnya terus?
Paulus memberikan jawabannya dalam bagian kali ini. Mari kita menghargai gereja
dan terus terbeban untuk mendoakan gereja yang sejati di seluruh dunia agar
mereka dapat terus bertahan di dunia yang kejam ini dan terus menerangi
orang-orang di sekitar mereka.
Comments
Post a Comment