Selanjutnya, Paulus memperingatkan kepada jemaat Tesalonika
agar jangan melakukan imoralitas seksual terutama kepada sesama orang Kristen
dan mempertegas bahwa Allah adalah pembalas dalam semua hal tersebut. Ia akan
menghukum mereka yang berdosa di hadapanNya.
Hal ini kembali menajdi peringatan bagi kita orang yang
meremehkan keberadaan Tuhan dalam hidup kita. Sering kali kita kurang
menganggap Tuhan dalam hidup kita sehari-hari. Kita secara tidak sadar
beranggapan bahwa Tuhan hanya ada di gereja pada hari minggu saja. Kenapa?
Karena pada umumnya kita yang mengaku orang Kristen tidaklah menghidupi hidup
seorang Kristen seharusnya. Orang Kristen dituntut agar hidup mencontoh Kristus
sebagai teladan utama, namun berapa banyak dari kita yang benar-benar sadar
sepenuhnya setiap saat untuk melakukan itu?
Sering kali hidup ini depenuhi dengan kompromi dengan dosa. Kita
masih sering dengan sadar berdosa, walaupun secara sadar juga kita paham bahwa
itu bukanlah hal yang seharusnya dilakukan. Ketika kita melakukan dosa secara
sadar, maka pada saat tersebut kita tidak menganggap keberadaan Tuhan dalam
hidup kita. Antara kita menganggap bahwa Tuhan tidak melihat/tahu, atau kita
menganggap bahwa Tuhan baik dan akan mengampuni kita jika kita berdosa. Pernyataan
bahwa Tuhan tidka melihat/tahu sudah jelas salah kaprah. Namun pernyataan bahwa
Tuhan akan mengampuni kita ini sering disalahmengertikan.
Tuhan kita memang adalah Tuhan yang pengasih dan pengampun.
Namun kita juga tidak boleh lupa bahwa Tuhan kita adalah Allah yang adil!
Paulus dengan jelas menyatakan bahwa Dia akan menghukum mereka yang terus hidup
dalam kegelapan dan tidak bertobat. Oleh sebab itu, mari kita sadar sepenuhnya
akan keberadaanNya di mana pun dan kapanpun. Juga kita haruslah mengingat bahwa
Dia adalah suci adanya, sehingga ketidakmurnian pasti tidak berkenan bagiNya.
Mari kita semua hidup suci dan berkenan kepada Allah.
Gambar diambil dari: http://gdwm.org/wp-content/uploads/2013/04/Living_A_Holy_Life.jpg
Comments
Post a Comment