Paulus kemudian melanjutkan suratnya dengan menyatakan bahwa
manusia bukan dipanggil Allah untuk ketidakmurnian. Oleh sebab itu, bagi mereka
yang tidak mendengarkan Firman yang Paulus sebutkan sebelumnya mengenai
kesucian diri, bukan mengabaikan manusia namun mengabaikan Allah. Hal ini
disampaikan Paulus untuk menekankan kepada jemaat di Tesalonika bahwa ini bukan
merupakan masalah yang sepele antar manusia saja, namun karena Allah telah
menciptakan kita bukan untuk hal tersebut, maka hal tersebut adalah dosa yang
berujung pada maut.
Seperti yang dibahas pada post sebelumnya, sering kali kita
sebagai manusia lupa bahwa Tuhan itu adalah Tuhan adanya. Kita sering kali
tidak sadar bahwa setiap momen dalam hidup kita haruslah kita
pertanggungjawabkan di depan Allah Sang Pencipta dunia ini. Di bagian
sebelumnya juga disebutkan bahwa Allah adalah Allah yang pribadi yang benci
pada dosa. Oleh sebab itu, hidup kita harus penuh kesadaran untuk hidup suci di
hadapanNya. Ketika kesadaran ini hilang, maka hidup kita pasti melenceng dari
target seharusnya dan itu berarti dosa.
Lebih luas lagi kita dapat berbicara mengenai semua Firman
yang tertulis dalam Alkitab. Setiap Firman itu nyata dan haruslah kita hidupi.
Ketika kita mengabaikan Firman Tuhan dalam Alkitab bagian manapun, kita bukan
hanya sekadar mengabaikan perintah manusia atau tulisan manusia. Namun kita
mengabaikan Tuhan dan perintahNya! Oh betapa celakanya kita! Kita yang sudah
diselamatkan tidak memiliki satu hal pun yang dapat melayakkan kita untuk diselamatkan.
Oleh sebab itu, kiranya kita tidak hidup sembarangan di
hidup kita yang hanya satu kali ini. Hidup yang satu kali ini haruslah dihidupi
sesuai dengan tujuan kita diciptakan, yaitu memuliakan Tuhan kita Yesus
Kristus. Dengan demikian kita juga memuliakan Allah Bapa.
Gambar diambil dari : http://jesuscarriesme.files.wordpress.com/2010/07/child-walking-with-father.jpg
Comments
Post a Comment