Paulus melanjutkan suratnya dengan menekankan pada topik
selanjutnya. Paulus kali ini menyatakan bahwa agar jemaat Tesalonika tidak
hanya bergantung pada sumbangan orang-orang kaya melainkan berusaha bekerja
sendiri dan membiayain hidup mereka sendiri. Poin ini menghardik orang-orang di
Tesalonika yang hidup hanya bergantung pada sumbangan orang-orang kaya dan
tidak mau berjuang demi kehidupan sendiri.
Hal ini mengingatkan kita akan dosa kemalasan yang terdapat
dalam diri setiap kita. Setiap kita pasti memiliki kemalasan dalam kadar yang
berbeda-beda. Sering kali kita hanya bergantung pada pemberian orang tua kita
dan kurang bertanggung jawab menggunakan anugerah tersebut. Bahkan jika kita
lihat di luar sana, banyak sekali anak-anak orang yang mampu, berakhir
menghambur-hamburkan uang yang sebenarnya bukan milik mereka, namun milik orang
tua mereka yang dipercayakan kepada mereka untuk anak mereka gunakan. Kita
sering salah menggunakan hal-hal yang dipercayakan kepada kita.
Jika kita melihat dalam konteks yang lebih luas lagi. Setiap
kita orang percaya yang sudah lahir baru juga diberikan keselamatan ini dengan
sebuah tanggung jawab untuk mengerjakannya. Sebagai manusia, ktia dituntut
untuk memuliakan Sang Pencipta kita melalui hidup kita. Kita dituntut untuk
hidup suci dan semakins erupa dengan Kristus. Namun sering sekali, sadar maupun
tidak sadar, kita menghidupi hidup kita dengan menghambur-hamburkan anugerah
tersebut. Kita tidak menjalankan kehendak Allah, justru kita berbuat dosa.
Padahal, visi mengenai tujuan hidup manusia yangs ejati tidkalah dinyatakan
kepada semua manusia, namun hanya kepada umat pilihanNya.
Sungguh ironis hidup kita manusia yang sudah diselamatkan
ini jika kita menyia-nyiakan hak kita sebagai anak Allah dengan hidup sesuka
hati kita. Dunia ini akan selalu menggoda kita untuk kita menjauhkan hati kita
dari Tuhan. Namun kemenanganNya atas kematian membuat kita memiliki kekuatan
untuk melawan godaan tersebut dan kita dijanjikan pasti menang jika bergantung
pada Allah.
Kiranya hidup kita boleh menjadi hidup yang berkenan bagi Tuhan
kita. Hidup yang bertanggung jawab atas anugerah keselamatan yang Ia berikan
bagi kita. Hidup yang dapat berespon denagn tepat kepada kehendak Tuhan yang
kekal.
Gambar diambil dari: http://homechurchresources.com/worshipdiary/wdcontent/uploads/2009/10/Stay-on-path.jpg
Comments
Post a Comment