Melanjutkan mengenai kasih, Paulus mengatakan kepada jemaat
Tesalonika bahwa mereka memang sudah menunjukkan kasih yang Paulus maksud
kepada saudara-saudara seiman di seluruh Makedonia. Namun Paulus melanjutkan,
bahwa ia menghimbau agar jemaat Tesalonika melakukan ini lebih sering lagi.
Hal ini menyatakan betapa pentingnya peran kasih dari Allah
dalam relasi sesama orang percaya. Sepenting itu sehingga Paulus masih harus
meminta jemaat Tesalonika untuk terus lebihs erring lagi mengasihi orang.
Padahal jemaat Tesalonika merupakan jemaat yang Paulus sendiri sebut sebagai
jemaat yang mengasihi. Namun Paulus ingin menyatakan bahwa mengasihi Allah dan
sesama tidaklah memiliki batas. Oleh karena kasih Allah adalah kasih yang tidak
terbatas, maka kita harus mengasihi dengan sumber kasih tersebut secara tidak
terbatas juga.
Mengapa mengasihi begitu penting. Tentu ada banyak aspek
yang dapat dibahas mengenai pentingnya kasih dalam manusia. Namun salah satu
yang penting dan menjadi ciri khas orang Kristen adalah kasih sebagai pengikat
antara satu sama lain. Satu-satunya ‘lem’ yang dapat merekatkan umat Allah yang
sejati adalah kasih. Bukan kasih dari manusia, melainkan dari Allah melalui
Kristus yang telah mati di kayu salib demi menebus dosa kita. Tanpa kasih yang
nyata dalam hidup kita, kita harus mempertanyakan kepada diri kita sendiri
apakah benar kita sudah menerima Kristus sebagai Juruselamat kita? Karena
kasihNya nyata dalam hidup kita.
Kiranya kita semua menunjukkan kasih yang sejati dari Allah
dan terus mematikan dosa agar kasih dari diri kita boleh terpancar terus dan
menjadi terang bagi banyak orang.
Gambar diambil dari: http://www.judydouglass.com/wp-content/uploads/2010/06/light_shining1.jpg
Comments
Post a Comment