Pada perikop ini Paulus hendak memecahakan
masalah utama yangs edang dialami oleh jemaat di Tesalonika pada waktu itu.
Jemaat di Tesalonika pada waktu itu kebingungan mengenai kemana jiwa
orang-orang yang telah meninggal akan pergi. Melalui perikop ini, Paulus menyatakan
bahwa kematian mereka yang terlebih dahulu bukan berarti perpisahan kekal
dengan emereka. Karena pada saat akhir zaman ketika Kristus dating ke bumi
untuk dkedua kalinya, maka semua orang hidup dan mati akan dihaikimi kembali
dan bagi orang percaya akan bersama-sama menuju ke Sorga.
Hal ini juga secara tidak langsung berusaha
untuk membuat jemaat di Tesalonika untuk tidak lagi bingung dan mengkhawatirkan
dan dibelenggu oleh masa lalu lagi, melainkan kita harus terus melanjutkan
hidup ke depan dengan terus berfokus kepada apa yang Tuhan kehendaki pada
kemudian hari. Jika kita tetap terikat dengan masa lalu kita, maka adalah
mustahil untuk kita dapat dipakai Tuhan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
mulia untukNya.
Kiranya kita sebagai umat Kristen boleh menjalani
hidup sesuai apa yang dikatakan oleh rasul Paulus. Menjalani hidup yang tidak
lagi terus memandang ke belakang, namun menatap ke depan kepada pimpinan Allah dalah
hidup kita. Sehingga hidup kita yang satu kali ini boleh menjadi hidup yang
berarti bagi Allah dalam kekekalan.
Gambar diambil dari: http://www.michigandistrict.org/sites/default/files/images/blog/blog-in-your-future_0.png
Comments
Post a Comment