Paulus melanjutkan topik mengenai datangnya
Kristus kedua kali yang dilakukan secara diam-diam seperti pencuri dengan
mengatakan bahwa ketika orang mengatakan damai dan aman, maka kehancuran yang
tiba-tiba akan menimpa mereka.
Hal ini tentu mengacu seperti pembahasan
yang sebelumnya mengenai kesiapan kita sebagai orang Kristen dalam menanti
datangnya hari Tuhan. Namun Paulus memberikan sebuah petunjuk pada kata “Ada
damai dan aman”. Kedua hal tersebut adalah dua hal yang paling membuat manusia
terbuai dan tidak lagi siaga. Dalam sebuah benteng, tidak ada keadaan yang
paling rawan untuk diserang musuh selain daripada saat dimana para prajurit
yang bertahan berikir bahwa mereka sedang dalam kondisi yang damai dan aman. Aman
dan damai adalah 2 hal yang paling membuat orang-orang pada zaman ini mudah
sekali menggugurkan iman mereka. Karena ketika saat damai dan aman ini manusia
sering sekali lengah dan tidak sigap.
Maka Paulus dengan tepat menusuk pokok
permasalahan manusia dengan mengingatkan jemaat Tesalonika dan juga kita
sekarang untuk terus bersiaga hidup suci menunggu datangnya hariNya. Ini
mengingatkan kita lagi untuk tetap hidup suci dalam keseharian kita yang tampak
aman dan damai. Sebenarnya, aman dan damai itu hanyalah merupakan apa yang
terlihat, karena sebenarnya ada peperangan rohani yang tidak aman dan tidak
damai sedang berlangsung. Perang yang begitu keji sehingga kalau kita kalah,
maka kita akan binasa.
Kiranya hidup kita boleh kita jaga dengan
siaga agar terus hidup suci. Agar hidup kita boleh menjadi hidup yang berkenan
kepada pencipta kita.
Comments
Post a Comment