Pada awal dari perikop terakhir pada surat
ini, Paulus memberikan arahan kepada jemaat Tesalonika agar mereka menghormati
orang-orang yang sudah lebih senior dalam pelayanan, mereka yang memberikan
kritik-kritik kepada jemaat dan berdamai satu sama lain. Ajakan ini Paulus
keluarkan karena pada gereja di Tesalonika terdapat perselisihan antara anggota
yang senior dan junior dimana yang junior tidak mau tunduk kepada yang senior.
Dalam sebuah komunitas umat Allah sudah
sepatutnya kita saling menghormati, terutama yang lebih muda hormat kepada yang
lebih tua. Walaupun sang pemuda mungkin lebih pandai, lebih cakap atau bahkan
lebih dipakai Tuhan, tetaplah kita semua adalah orang berdosa yang sudah
ditebus oleh Allah Bapa melalui kematian AnakNya yang tunggal Yesus Kristus.
Jika kita sadar akan dosa-dosa kita, maka kita seharusnya sadar bahwa kita
tidak dapat membanggakan apapun dari hidup kita. Oleh sebab itu kita tetap
harus tunduk kepada mereka yang lebih senior.
Paulus menyatakan alasan kita harus menghargai
adalah karena pekerjaan mereka yang sudah lebih dahulu melayani dan mengikut
Kristus dibandingkan pemuda. Lebih dari itu Paulus mengaitkan hal ini dengan mengasihi
mereka yang lebih senior karena pekerjaan mereka. Dalam konteks gereja pada
zaman itu, para senior sudah lebih dahulu hidup menderita dan dianiaya bagi
nama Kristus dibandingkan yang muda. Oleh sebab itu, Paulus meminta agar orang
muda menghormati para senior dalam kasih oleh karena mereka telah lebih dahulu menderita,
yang bahkan Tuhan sendiri berkenan bagi penderitaan mereka.
Kiranya pada zaman ini, kita yang tergabung
dalam gereja juga hendak menghormati mereka yang lebih senior dari kita.
Walaupun hidup mereka tidak sempurna, namun mereka telah melalui banyak
bergumulan lebih dahulu dari kita dan hidup bagi Tuhan lebih dulu dari kita.
Gambar diambil dari: http://www.leeds.ac.uk/images/old_young_hands.jpg
Comments
Post a Comment