Ayat selanjutnya yang begitu pendek yang disampaikan
Paulus pada suratnya ini memiliki arti yang begitu sentral bagi kehidupan keKristenan.
Paulus menyatakan kepada jemaat Tesalonika agar mereka selalu bersuka cita.
Pesan yang terkesan sederhana ini sebenarnya merupakan suatu ciri utama dari
orang yang sudah lahir baru.
Sukacita adalah suatu ekspresi kita manusia
yang sudah ditebus ketika kita sadar bahwa kita diselamatkan, terlebih lagi
diselamatkan bukan karena usaha kita melainkan karena darah Kristus. Hal ini
merupakan perubahan dari kita manusia berdosa yang tidak memiliki harapan,
menjadi manusia yang dibenarkan dan berpengharapan. Oleh sebab
itu, sukacita
ini merupakan ciri utama yang harus ada pada seorang Kristen yang sudah lahir
baru.
Sering kali hidup kita begitu berat, cobaan
di sekeliling kita atau bahkan dosa mengaum-ngaum hendak menerkam kita. Kita
akan memiliki 1001 macam alasan untuk kita mengatakan, “Hidup ini sulit! Aku
tidak mampu!” namun dalam keKristenan, kita sudah bukan lagi orang yang tidak
punya harapan lagi. Kita memiliki pengharapan pasti yang dijanjikan Allah Bapa yang
digenapi oleh Kristus. Oleh sebab itulah kita sebagai orang Kristen tidak
seharusnya bersungut-sungut menghadapi beratnya tantangan dunia ini, melainkan
sebaliknya kita harus bersuka cita karena kita tidak menghadapi tantangan ini
sendirian, melainkan bersama Allah kita yang menyertakan Roh Kudus untuk membimbing
kita di dunia ini.
Kiranya kita orang Kristen di dunia ini
boleh menjadi orang yang terus bersuka cita walau harus hidup dan menghadapi
dunia yang begitu kotor. Bukan dengan kekuatan sendiri, melainkan dengan modal
salib Kristus yang telah menghidupkan kita kembali.
Comments
Post a Comment