Paulus
membuka suratnya yang kedua kepada jemaat di Tesalonika dengan ucapan salam
yang mirip dengan suratnya yang pertama. Salam pembukaan ini berisi dari siapa
surat ini ditulis, kepada siapa surat ini ditulis serta pemberkatan oleh Paulus
secara singkat.
Paulus menyatakan
bahwa jemaat yang ditujunya ialah jemaat Tesalonika dalam Allah dan Tuhan Yesus
Kristus. Kemudian Paulus memberi berkat dalam Allah dan Tuhan Yesus Kristus
yang sama. Hal ini menunjukkan penghubung antara Paulus dan jemaat Tesalonika
yang berada dalam suatu komunitas gereja organik. Namun melebihi dari sekadar
fakta terdapat dalam satu tubuh Kristus yang sama, Paulus menyebutkan apa yang
mengikat kita dalam tubuh tersebut; Allah dan Tuhan Yesus Kristus.
Kita sebagai
anggota gereja harus memiliki sebuah kesadaran yang solid bahwa walaupun kita
mungkin berbeda asal dan tujuan, namun kita menyembah Tuhan yang sama. Walaupun
mungkin frase Tuhan yang sama ini haruslah dikaji baik-baik, karena pada zaman
ini banyak sekali oknum-oknum yang membengkokkan frase ini dengan kotbah yang
tidak Alkitabiah dan sesuka hati mendefinisikan Tuhan kita. Hal ini akan
membawa kita kepada kesadaran untuk saling mengasihi satu sama lain lebih.
Kiranya
kita memiliki kesadaran yang kuat akan apa yang mempersatukan kita dalam sebuah
gereja, dimana Allah Tritunggal yang telah memimpin bangsa Israel pada zaman
dulu boleh menyatukan kita sebagai satu tubuh Kristus yang boleh berbuah lebat
agar hidup kita boleh berkenan dihadapan Tuhan.
Gambar diambil dari: http://christcentrist.com/wp-content/uploads/2013/06/early-church.jpg
Comments
Post a Comment