Paulus
kembali melanjutkan suratnya dengan menyatakan bahwa di dalam penderitaan yang
dialami oleh jemaat di Tesalonika, Tuhan adil adanya. Dia akan membalaskan
untuk para penindas mereka dan akan memberikan kelegaan bagi mereka yang
bertahan setia. Janji ini merupakan janji yang sangat dibutuhkan oleh jemaat di
Tesalonika. Di tengah kebingungan akan nasib mereka ke depan, mereka
bertanya-tanya apa yang mereka peroleh dari penderitaan demi Kristus yang
mereka alami. Oleh sebab itu Paulus menjawab ini dengan menyatakan bahwa Tuhan
yang akan membalaskan kesulitan kita.
Hal kedua
yang kita dapat pelajari adalah bahwa bukan tugas manusia untuk membalas
dendam. Sering kali ketika kita menderita kesulitan karena seseorang, kita
ingin sekali membalasnya. Hal ini menjadi hal yang biasa bagi seorang manusia
berdosa. Namun sekali lagi Tuhan mengingatkan kita, bahwa bukan bagian kita
untuk membalas dendam. Siapakah kita sehingga kita memiliki hak untuk membalas
dendam? Kita hanya dapat belajar dari kepahitan tersebut dan maju semakin
mengenal Allah.
Kiranya kita
boleh terus membawa janji Tuhan yang disampaikanNya melalui Paulus sepanjang
hidup kita. Agar dalam badai sekencang apapun, kita dapat bertahan dengan terus
bergantung pada janjiNya bagi kita semua.
gambar diambil dari: http://pwconnections.files.wordpress.com/2010/06/walking-on-water.jpg
Comments
Post a Comment