Bagian
selanjutnya dalam surat Paulus ini menyatakan suatu pengharapan besar bagi
orang-orang percaya. Paulus menyatakan bahwa pada saat kedatangan Kristus yang
kedua kalinya, maka Ia akan dipermuliakan diantara orang-orang kudusNya, yaitu
mereka yang percaya akan Injil Kristus. Hal ini menjadi sebuah penghormatan
bagi orang-orang yang sudah diselamatkan. Karena jika dibandingkan orang yang
tidak taat dijauhkan dari Tuhan, orang-orang percaya dan taat akan didekatkan
ke Tuhan. Ini menjadi sebuah junjungan tinggi sekali bagi umat Tesalonika yang
sedang dalam penganiayaan. Namun di tengah janji ini, Paulus menyebutkan bahwa
hal ini berlaku pada mereka yang percaya akan Injil Kristus.
Kita boleh
terpukau melihat kesempatan yang diberikan Allah untuk kita dapat semua
memuliakan Dia di kekekalan, namun Paulus menyatakan suatu kondisi dimana ktia
dapat menerima anugerah tersebut. Kondisi tersebut Paulus nyatakan bahwa pada
saat itu jemaat Tesalonika percaya akan Injil yang Paulus dan rekan-rekannya
beritakan. Mari kita merenung sejenak, kapankah kita terakhir kali mengingat
bahwa kita dengan penuh kesadaran menyadari bahwa kita percaya akan karya keselamatanNya?
Jangan-jangan kejadian tersebut hanya kita ingat satu kali ketika kita bertobat
dan tidak lagi berharga bagi kita sekarang?
Sepanjang perjalanan
menuju Kanaan, bangsa Israel tidak henti-hentinya mendirikan monumen atau
mezbah di sepanjang perjalanan mereka menuju ke tanah perjanjian. Hal tersebut dibangun
agar bangsa Israel ingat akan bagaimana Allah membimbing mereka mengeluarkan
mereka dari Mesir menuju tanah Kanaan, mengingat siapa Allah mereka. Pada
konteks kita zaman ini, kita dikelilingi oleh banyak sekali godaan yang membuat
kita mudah sekali melupakan Tuhan yang menyelamatkan kita. Kita perlu sekali
mengingat alasan mengapa semua janji berkat Tuhan kita diturunkan atas kita,
yaitu karena kita percaya bahwa Kristus telah mati bagi kita dan menghapus dosa
kita.
Oleh sebab
itu, mari arahkan mata kita dan perhatian kita hanya kepada kemuliaanNya saja
sambil terus mengingat bagaimana kita dapat diberi kesempatan untuk melihat
kemuliaanNya tersebut. Sehingga hidup kita boleh diarahkan menuju arah yang
benar, arah yang memuliakan Allah saja.
Gambar diambil dari: http://mamtasoni1811.files.wordpress.com/2014/01/3737877_orig.jpg
Comments
Post a Comment