Perikop yang Paulus tulis ini adalah
perikop yang ditulis untuk melawan berita-berita palsu yang terseber di
Tesalonika bahwa hari kedatangan Tuhan sudah tiba. Hal ini membuat jemaat
Tesalonika kalang kabut dan kehilangan focus utama mereka. Oleh sebab itu
Paulus menyatakan pada perikop ini bahwa semua hal mengenai datangnya Tuhan
kedua kali tersebut adalah kepalsuan.
Poin
pertama yang dapat kita keluarkan dari perikop ini adalah bagaimana sesuatu hal
sering sekali menjadi penghalang pada hubungan kita dan Tuhan. Dalam kasus
jemaat Tesalonika adalah mereka panik karena ada kabar bahwa akhir zaman akan
tiba. Namun dalam zaman ini, hal pemecah konsentrasi kita ini ada berbagai
macam hal, mulai dari kegiatan kita sehari-hari sampai urusan keluarga dan
gereja. Sering kali hal-hal sederhana pun dapat membuat kita melupakan fokus kita
yang seharusnya, yaitu bagaimana memuliakan Tuhan.
Pergeseran fokus
ini merupakan hal yang serius sekali sehingga Paulus secara spesifik menyingung
hal ini. Pergeseran fokus ini membuat hidup kita yang pada dasarnya tidak
terarah tanpa anugerah Allah menjadi lebih tidak terarah lagi. Hidup yang
terarah juga berarti hidup yang tidak memiliki tujuan. Kita harus selalu
mengingat fokus hidup kita, untuk apa kita dicipta di dunia ini. Tanpa tujuan
tersebut, maka hidup kita akan sia-sia belaka.
Inginkah
kita menghidupi hidup yang ditebus ini sia-sia? Mari kita semua kembali
mengingat betapa besarnya Tuhan dan betapa mulia Dia. Agar hidup kita boleh
terus terfokus kepada hal yang benar setiap saat.
Gambar diambil dari: http://static7.depositphotos.com/1158615/682/v/950/depositphotos_6822004-Crosshair.jpg
Comments
Post a Comment