Paulus
menyatakan kepada jemaat Tesalonika bahwa kekhawatiran mereka pastilah salah
karena sebelum kedatangan Kristus yang kedua kalinya, ada dua buah tanda yang
pada masa itu belum terjadi. Pertanda tersebut adalah pemberontakan dan yang
kedua adalah munculnya orang yang tidak mengenal hukum atau disebut juga
antichrist. Paulus menyatakan ciri-ciri dari antichrist ini adalah mereka
meninggikan diri sendiri diatas segala tuhan yang ada dan bahkan diatas Allah
sendiri.
Pertanyaan
yang harus ktia pertanyakan setelah membaca ini adalah, apakah kita sudah mengAllahkan
Allah yang kita katakana kita sembah? Ataukah kita hanya sekadar merasa bahwa
Dia ada ketika kita membutuhkan Dia saja dan tidak menghiraukan apa yang Dia
inginkan pada sisa hidup kita? Hal ini menjadi sangat krusial karena pada zaman
ini kekristenan telah menjadi sesuatu yang mudah. Orang banyak memisahkan hidup
dalam gereja dan hidup sekuler. Alhasil banyak manusia yang hidup sembarangan
di luar sana seakan-akan tidak memiliki Tuhan.
Kita
sebagai umat Tuhan yang sudah dipisahkan dari dunia ini harus berdiri teguh
ditengah dunia yang jahat ini. Allah haruslah tetap ditinggikan bagaimanapun
kondisi kita. Pasti kita akan berbeda dari dunia ini, dan dunia ini pasti
menjauhi kita. Namun itulah panggilan kita sebagai umat Allah, untuk
bersama-sama dengan saudara seiman menjalankan peran kita sebagai terang dan
garam bagi dunia ini.
Jika kita
berkaca dan melihat diri kita masing-masing, sudahkah kita melihat pribadi
Kristus terrefleksikan disana? Kiranya Allah boleh berbelas kasihan pada kita,
mengubah hidup kita agar boleh makin serupa dengan Kristus dan boleh memakai
kita untuk menjadi contoh positif bagi dunia ini.
Gambar diambil dari: http://praycatholic.files.wordpress.com/2010/03/gloria.jpg
Comments
Post a Comment