Paulus melanjutkan
suratnya dengan menyatakan bahwa demi diselamatkan dan disucikan oleh Roh
Kudus, Dia memanggil mereka (jemaat Tesalonika) melalui Firman yang disampaikan
Paulus dan rekanannya. Supaya mereka dapat menerima kemuliaan Allah melalui
Kristus Yesus. Paulus ingin menyatakan bahwa untuk mengenal Allah, satu-satunya
jalan yang dapat mewujudkannya ialah melalui mengenal Kristus yang berada dalam
Firman Allah. Karena Firman Allah secara langsung telah tiada dengan genapnya
Firman dalam Alkitab melalui kanonisasi, maka satu-satunya cara untuk mengenal
Allah ialah melalui Alkitab saja.
Pada zaman
ini, Alkitab sudah menjadi buku yang best
seller di seluruh dunia dan sudah diterjemahkan ke jumlah Bahasa terbanyak
dibandingkan buku-buku lainnya. Namun, apakah ini berarti bahwa Alkitab pada
zaman ini menjadi sesuatu yang gemar dibaca oleh orang di seluruh dunia? Tentu
jawabannya tidak. Bahkan pada suatu gereja terdapat begitu banyak tumpukan
Alkitab pada bagian lost and found.
Terlebih lagi, Alkitab yang hilang ini tidak pernah ada yang mengambilnya
kembali dan bukan hanya Alkitab berbahasa Indonesia, melainkan ada Alkitab Bahasa
Inggris yang harganya tidaklah murah. Seberapa berhargakah Alkitab itu bagi
kita sekarang?
Alkitab merupakan
satu-satunya sumber Firman Allah yang menyatakan kepada kita kebenaran sejati.
Tidak ada sumber Firman sejati lagi selain Alkitab. Jadi, satu-satunya jalan
kita dapat mengenal Allah pencipta kita adalah melalui pembelajaran Alkitab.
Banyak orang sekarang menganggap Alkitab adalah buku kuno yang hanya dibacakan
ketika sedang berada di gereja atau untuk mencari-cari kehendak Allah secara random. Alkitab sudah tidak lagi dibaca
seperti selayaknya Firman Tuhan lagi. Hal inilah yang menjadi kecelakaan besar
bagi umat Kristen pada zaman sekarang. Alkitab yang menjadi satu-satunya media
mengenal Tuhan pun tidak lagi dibaca seperti seharusnya lagi, lalu bagaimana
kita bisa mengenal siapa Tuhan kita? Lebih jauh lagi, bagaimana kita bisa yakin
bahwa pribadi yang kita percaya adalah Kristus dalam Alkitab?
Jika ada
orang yang menyatakan bahwa ia mengenal Allah dari pengalaman hidupnya SAJA,
hal tersebut sudah pasti bias. Karena tidak ada standar untuk menilai kebenaran
dari pengalaman tersebut lagi. Ditambah lagi, tanpa pengenalan yang benar
terhadap Tuhan kita, maka iblis dapat dengan mudah memberikan tanda-tanda yang
99% serupa dengan apa yang Tuhan akan berikan dan semakin serupa, tentu akan
semakin sulit membedakan keduanya. Jadi jangan dengan yakin dan percaya bahwa
Tuhan memimpinmu jika bahkan mempelajari FirmanNya pun tidak.
Oleh sebab
itu, mari kita semua orang percaya yang sudah diselamatkan oleh Allah, boleh
terus mempelajari Alkitab sebagai Firman yang merupakan sumber pengenalan akan
Allah satu-satunya di dunia ini. Agar relasi kita denganNya boleh semakin dekat
dan kita boleh semakin memuliakan namaNya di dunia ini.
Gambar diambil dari: http://www.stpatselkhorn.org/portals/0/bible-Sunlight.jpg
Comments
Post a Comment