Terakhir Paulus
menutup perikop ini dengan menyatakan doa berkat bagi jemaat Tesalonika. Paulus
berdoa agar Allah yang mengasihi kita dan memberikan kenyamanan abadi serta
harapan melalui anugerah, menghibur hati jemaat di Tesalonika dan menjadikannya
melalui setiap pekerjaan dan kata-kata yang baik.
Ada suatu hal menarik
dalam doa berkat Paulus kali ini. Paulus berdoa agar penghiburan hati bagi
jemaat Tesalonika dijadikan melalui setiap pekerjaan dan kata-kata yang baik
dari mereka. Hal ini berarti bahwa konsep penghiburan hati yang ditawarkan
dunia merupakan kesalahan total. Dunia ini menawarkan penghiburan hati dengan segala
kemewahan dan keglamorannya. Dunia menawarkan kekosongan hati dengan hal yang
tidak akan membuat hati merasa puas. Paulus mendobrak konsep dunia ini dengan
menyatakan bahwa penghiburan yang sejati hanya dapat diperoleh dari bekerja
bagi Allah saja. Di luar itu, penghiburan yang kita peroleh hanyalah fana
belaka.
Paulus membagi aspek bekerja
ini menjadi dua bagian, bekerja dan kata-kata yang baik. Bagian ini dapat
diinterpretasikan sebagai mandat budaya dan mandat Injil. Dalam hidup ini kita
harus bekerja dan menyatakan kekristenan dalam bidang dimana kita bekerja. Sedangkan
dalam hidup kita diberi titah oleh Yesus untuk mengabarkan Injil ke seluruh
dunia agar semua orang boleh mendengar kabar gembira mengenai Kristus. Melalui
mengerjakan kedua hal ini, maka hati kita benar-benar dapat dihibur dengan
sejati.
Penghiburan diri
bukanlah memanjakan diri dan bersantai-santai, melaikan bekerja bagi Allah sang
Pencipta. Hal ini haruslah kita tanamkan dalam benak kita, terutama ketika kita
sedang mengalami masa-masa kekelaman. Ingatlah bahwa Dia akan selalu beserta
kita, sehingga semakin kita bekerja bagi NamaNya, walaupun susah, kita akan
semakin bersuka cita.
Gambar diambil dari: http://www.canvaschamp.com/media/images/large/Religion-418/Joy-of-the-Lord-Canvas-Prints.jpg
Comments
Post a Comment