Pada perikop ini
Paulus meminta agar jemaat di Tesalonika agar berdoa bagi dia dan
rekan-rekannya dalam pelayanan. Paulus meminta jemaat Tesalonika untuk berdoa
agar mereka dapat terhindarkan dari kejahatan karena tidak semua rekan-rekan
Paulus memiliki iman yang kokoh seperti diriNya. Namun, Paulus tidak hanya
berhenti disana, ia kembali melanjutkan dengan mengontraskan manusia yang tidak
dapat setia dengan Allah yang setia sampai akhir kepada perjanjianNya. Paulus
mengatakan bahwa Allahlah yang akan menjaga jemaat Tesalonika dari sang jahat
dan Paulus memiliki keyakinan bahwa jemaat Tesalonika akan melakukan apa yang
Paulus dan rekan-rekannya katakan. Kemudian Paulus menutupnya dengan harapan
agar Tuhan mengarahkan hati mereka kepada cinta akan Allah dan kesetiaan
Kristus.
Dalam satu perikop ini
Paulus menyatakan bahwa ia ingin agar jemaat Tesalonika berdoa untuk
pelayanannya dan rekan-rekannya karena masih ada kemungkinan iman mereka goyah
karena pelayanan mereka. Di sini Paulus menyatakan bahwa sebagai manusia,
mereka masih dapat jatuh ke dalam dosa selama pelayanan mereka. Hal ini tidak
berarti bahwa Paulus menonjolkan kelemahan agar mereka memiliki alas an untuk
kompromi. Justru berbeda dengan zaman post-modern, Paulus meminta agar didoakan
sehingga memiliki kekuatan di tengah kelemahan merekan untuk terus setia dan
tidak kompromi.
Paulus melanjutkan dengan
menyatakan walaupun mereka manusia dan masih bisa jatuh dalam dosa, namun Allah
adalah pribadi yang selalu setia dan tidak pernah gagal. Allah akan senantiasa
melindungi mereka dari pihak-pihak jahat yang hendak menggaet mereka. Namun Paulus
menyatkaan juga bahwa perlu adanya keinginan untuk taat kepada
perintah-perintahNya. Ketika kita taat perintahNya dan mengasihi Tuhan kita,
maka segala hal yang lain akan tampak tidak menarik.
Hal ini menjadi
pelajaran bagi kita yang hidup pada masa ini. Kita harus belajar bagaimana
seseorang terus melayani dengan dukungan doa pada jemaat Tuhan lainnya dan
terus tidak mau kalah terhadap dosa dengan tidak kompromi sama sekali.
Kelemahan manusia bukanlah alasan untuk seseorang dapat berbuat dosa. Justru
dengan mengetahui kelemahan kita, kita harus bergantung kepada kekuatan dari
Roh Kudus serta dengan secara aktif menghindari cobaan. Namun walaupun manusia
dapat gagal, Allah kita adalah Allah yang setia yang selalu melindungi kita
semua melalui perintah-perintahNya yang diberikan pada kita untuk kita taati
dengan suka rela. Keputusan untuk taat tetaplah ada di tangan manusia.
Oleh sebab itu, mari
kita hidup taat kepada perintahNya, lebih dari sekadar taat, mari kita
mengerjakan perintah-perintahNya dengan penuh sukacita. Sehingga hidup kita
boleh terus maju melayaniNya dan boleh tidak jatuh ke dalam lubang-lubang jebakan
setan. Agar hidup kita yang satu kali ini boleh dipergunakanNya untuk
memuliakanNya di dunia sementara ini.
Gambar diambil dari http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/ef/Teachings_of_Jesus_32_of_40._the_faithful_and_wise_steward._Jan_Luyken_etching._Bowyer_Bible.gif
Comments
Post a Comment