Paulus kembali melanjutkan perikop ini dengan menunjukkan
media perantara yang Allah gunakan untuk menyalurkan keMahakuasaanNya kepada manusia.
Paulus menyatakan satu-satunya cara yang menjembatani kita dengan keMahakuasaan
Allah Bapa adalah Kristus Yesus anakNya yang tunggal. Allah Bapa
mendemonstrasikan kekuatanNya yang tak terbatas dengan membangkitkan Yesus dari
kematian dan menempatkan Dia di sisi kananNya. Dimana tempat itu adalah tempat
di atas segala autoritas di dunia ini. Tidak hanya itu saja, kekuasaan Kristus
menjadi hal yang berlaku dari kekal sampai kekal dan tidak terbatas waktu.
Kemudian Paulus menutup perikop ini dengan menyatakan bahwa Kristuslah kepala
dari gereja yang merupakan tubuhNya yang mmerupakan kepenuhanNya yang
memenuhkan semua.
Apa implikasi dari hal ini? Kenapa Paulus menyebutkan cara
Allah mendemonstrasikan keMahakuasaanNya dengan membangkitkan Kristus dan
mendudukkanNya di posisi tertinggi tersebut? Karena kematian Kristus adalah
kematian yang berbeda dengan kematian manusia lainnya. Apa bedanya? Kematian
Kristus adalah kematian yang seharusnya tidak terjadi. Karena maut pada
dasarnya adalah hukuman untuk dosa dan Yesus tidaklah berdosa sepanjang
hidupNya. Kristus harus mati, terlebih mati dengan cara yang paling hina pada
zaman itu karena dosa kita semua DIa tanggung dan Dia sebagai satu-satunya
manusia yang mampu meminum cawan amarah Allah kepada manusia yang berdosa. Ketika
Dia naik ke salib, seluruh dosa manusia ada di pundakNya, bahkan sampai Allah
Bapa memalingkan wajahNya dari Kristus. Jadi ketika kebangkitan yang dilakukan
oleh Allah Tritunggal, Pribadi yang dibangkitkan adalah Pribadi yang paling
berdosa dari seluruh manusia.
Namun kita dapat mengatakan bahwa masih ada manusia lain
yang tentu berdosa yang dibangkitkan Kristus dengan kuasa dari Allah Bapa
seperti Lazarus. Hal yang tidak ada duanya adalah menempatkan AnakNya yang
tunggal tersebut di kananNya dan memberikan Dia kuasa diatas segala kuasa.
Perlu diingat bahwa Kristus yang dimaksud adalah Kristus yang sudah
berinkarnasi dan bangkit dengan tubuh mulia, dimana tubuh mulia tersebut pun
memiliki tangan yang berlubang karena paku. Allah Bapa menempatkan AnakNya yang
sudah menjadi manusia dan memikul dosa seluruh umat manusia untuk kembali ke
kedudukanNya sebagai Pribadi yang di sebelah kananNya. Hal ini
mendemonstrasikan keMahakuasaanNya sekaligus keMahakasihanNya.
Ditambah lagi Allah yang seperti itulah yang dengan
perantara Kristus menjadi kepala dari gereja sebagai persekutuan orang percaya.
Kepala berarti Dia yang menajdi jendral. Dia yang mengarahkan kemana kita harus
jalan, apa yang harus kita lakukan. Kita hanyalah alat gerak yang menjadi kaki
dan tangan Kristus untuk melakukan pekerjaanNya di dunia ini.
Sebagai kaki tangan dari Kristus yang begitu luar biasa.
Hendaknya kita semua tidak khawatir. Karena jendral kita adalah jendral yang
dianugerahi kuasa tertinggi. Hendaknya kita mempercayai jendral kita dan taat
akan setiap perintahNya agar setiap hidup kita boleh bekenan bagi Tuhan.
Comments
Post a Comment