Bagian selanjutnya dari perikop ini membahas sebuah konsep
penting yang diimani oleh orang reformed, yaitu adalah konsep predestinasi.
Paulus menjelaskan predestinasi dengan frase “In love”. Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya, kita ini tidkalah layak untuk menerima keselamatan,
hanya karena kasihnya, Sola Gratia, kita
dipilih dan diselamatkan. Terlebih lagi dipilih sejak dunia belum dijadikan.
Betapa besar kasih Allah akan kita?
Paulus kemudian langsung menunjukan bahwa keselamatan kita
tersebut hanay dimungkinkan oleh sang perantara Yesus Kristus yang telah mati
bagi kita semua. Di sini juga ditunjukkan bahwa benar-benar karena anugrah
sajalah kita dapat hidup. Karena tidak saja kita diadopsi menjadi anak, namun
juga Allah Bapa merelakan AnakNya untuk mati bagi kita semua.
Tidak berhenti disitu saja, Paulus juga menambahkan
kata-kata menarik yaitu, “according to the purpose of His will.” Hal ini dengan
jelas mengindikasikan bahwa kita diselamatkan untuk sebuah tujuan, dan tujuan
itu jelas dipaparkan di ayat 6: “to praise of his glorious grace, which he has
blessed us in the Beloved. Untuk memuliakan Allah dalam anugrahNya yang sudah
Dia berikan pada kita.
Jika dapat disimpulkan, kita telah menerima berkat terbesar
yang dapat kita terima sejak bahkan dunia dijadikan; yaitu berkat dipilih
sebagai umat dan diangkat sebagai anak oleh Allah Bapa.Sering kali kita berdoa
memohon berkat kepada Tuhan. Berkat apakah yang kita minta? Bersykur tentang
berkat yang manakah kita selama ini? Jika ada sedikit keuntungan dalam segi
uang, kita akan bersyukur. Jika ada orang yang sembuh dari sakit kita
bersyukur. Hal-hal tersebut memang tidak salah, karena memang itu adalah
berkat. Namun sering kali kita justru terlalu terfokus terhadap hal-hal kecil
tersebut dan melupakan berkat Tuhan yang terbesar yang kita dapat terima.
Kiranya kita semua boleh disadarkan akan apa yang penting
kita syukuri dan minta dan boleh hidup memuliakan Tuhan dengan hidup yang satu
kali ini.
Comments
Post a Comment