Pada bagian selanjutnya, kali ini Paulus menggambarkan
sesuatu yang lebih luas. Paulus mengatakan janganlah mendukakan Roh Kudus yang
sudah memastikan keselamatan kita di hari penghakiman nanti. Mendukakan hati
Roh Kudus merupakan sebuah pernyataan yang sangat luas namun memiliki sebuah
benang merah.
Mendukakan hati Roh Kudus dapat juga disebut mendukakan hati
Allah. Namun Allah Roh Kudus memiliki peran khusus dalam hidup manusia. Roh
Kudus adalah utusan dari Allah untuk menyertai manusia di dunia ini. Oleh sebab
itu, sakit hati Roh Kudus ini dapat kita baca dengan konteks bahwa Roh Kudus
adalah pribadi Allah Tritunggal yang menyertai kita.
Jika kita melihat kasus mendukakan Roh Kudus sebagai pribadi
Allah yang menyertai kita, maka kita dapat melihat bahwa mendukakan Roh Kudus
berarti mengeraskan hati kita terhadap suaraNya. Roh Kudus bertugas untuk
menjadi pribadi yang menyertai kita, yang mengingatkan kita atau dapat
disingkat menjadi berbicara ke hati kita. Tentu jika kita mendengar dan
melaksanakan kehendak Bapa melalui Roh Kudus, maka Allah akan dipermuliakan dan
akan bersuka cita. Namun sebaliknya jika kita mengeraskan hati akan teguran
dari Roh Kudus, maka Tuhan tidak dipermuliakan dan Allah akan berduka.
Kiranya hidup kita boleh memiliki lembut hati seperti yang
ada dalam 9 rasa buah Roh di surat Galatia, agar boleh hidup kita dengan rela
dibentuk oleh Roh Kudus untuk menjadi semakin serupa Kristus. Sehingga hidup
kita bolehlah menyukakan Allah.
Comments
Post a Comment