Dari ayat 8 yang dibahas pada bagian sebelumnya, Paulus
telah memasuki pembahasan selanjutnya mengenai berjalan dalam terang. Paulus
melanjutkan bagian berjalan dalam terang ini dengan mengatakan janganlah
kiranya kita sebagai umat Allah mengambil bagian dalam buah kegelapan atau
dosa, sebaliknya hendaklah kiranya kita menyingkapkannya. Karena sangatlah
memalukan untuk berdosa walaupun dalam kerahasiaan.
Paulus kembali menekankan akan perbedaan anak-anak terang
dan anak-anak gelap. Janganlah kiranya kita melakukan apa yang mereka lakukan,
tapi justru hendaknya kita sebagai anak-anak terang menyingkap dosa-dosa
tersebut dan membawa orang yang berdosa kembali kepada Allah.
Paulus menyebutkan mengenai buah kegelapan. Hal ini
disebutkan untuk mengontraskannya dengan buah Roh yang ada pada surat yang ditulis
Paulus kepada jemaat di Galatia. Untuk melawan buah kegelapan ini, hanya dapat
dilakukan melalui karya Tuhan melalui buah Roh yang dibiarkanNya bertumbuh pada
umat pilihanNya. Tanpa adanya pertumbuhan iman dan buah Roh, maka mustahil bagi
manusia untuk dapat melawan buah kegelapan ini.
Paulus juga menyinggung mengenai betapa memalukannya
melakukan dosa walaupun ktia melakukannya secara rahasia. Dosa adalah hal yang
disadari manusia secara tidak sadar. Secara reflex, kita akan takut melakukan
dosa secara terang-terangan. Kita akan lebih nyaman melakukan dosa dalam
suasana yang tersembunyi. Namun Paulus mengatakan bahwa itu adalah hal yang
memalukan! Mengapa? Biasanya kita takut melakukan dosa karena takut dihukum
oelh orang tua ataupun guru. Sehingga kita akan melakukannya diam-diam. Namun
lain halnya dengan apa yang Paulus maksud. Manusia seharusnya tidak melakukan
dosa bukan karena takut dimurkai Allah, namun karena kita takut mengecewakan
Dia Tuhan kita. Kesadaran itu datang dari diri, bukan karena sekadar takut akan
dimurkai.
Kiranya kita boleh belajar untuk berjalan dalam terang dan
boleh menyinari orang-orang di sekeliling kita sehingga banyak jiwa boleh kita
menangkan.
Comments
Post a Comment