Kali ini kita akan sedikit merenungkan suatu hal yang lepas
dari surat Kolose yang sedang dibahas. Hari ini saya baru saja selesai
mengikuti kelas intensif mengenai Christology selama 4 hari berturut-turut.
Sebagai penjelasan singkat, Christology adalah bagian dari Systematic Theology
atau dari bahasanya, Christology dapat dibagi menjadi dua bagian:
Atau dapat dikatakan ilmu yang mempelajari mengenai Kristus.
Dalam kelas ini dijelaskan berbagai hal mengenai Yesus
Kristus. Mulai dari hal yang sederhana bahwa Dia adalah juru selamat sampai
hal-hal yang sangat mendetail mengenai atributNya dan relasi ketritunggalanNya.
Beberapa pelajaran dapat diterima dengan baik, namun banyak hal yang dapat
dikatakan membuat otak mulai berasap karena begitu rumit dan begitu paradoks.
http://conversation.lausanne.org/en/resources/detail/11647#.USZc16WVO3w.
Kemudian pengajar kami yang waktu konferensi tersebut hadir di sana mengatakan
bahwa setelah berhari-hari berkumpul dan mendengarkan kesaksian dari berbagai
macam orang dari seluruh penjuru dunia, semua orang yang mengikuti konferensi
tersebut yang mulai dari orang sederhana yang menginjili di tengah hutan sampai
ke rektor universitas, diberikan doa berkat dan dikirim kembali ke tempat
masing-masing agar dapat menyatakan injil Kristus yang sejati. Kemudian
konferensi tersebut ditutup dengan sebuah lagu hymn ‘Crown Him with many crown’. Pengajar kami melanjutkan dengan
menyatakan bahwa ketika waktu itu, the
presence of God begitu terasa, dan hanya orang yang binasa yang tidak
tergerak dengan keberadaanNya tersebut.
Hal ini membuat saya merenung kembali mengenai pribadi
Kristus itu. Yesus yang mungkin kita sudah biasa sebut dalam doa; Yesus yang
mungkin kita merasa kenal; ternyata begitu besar dan begitu tak terselami.
Tentu saja hal ini adalah hal yang lumrah mengingat bahwa Dia adalah Tuhan dan
kita manusia. Namun kelas ini menegaskan kembali hal tersebut. Jika kita merasa
sudah mengenal Yesus Kristus Tuhan kita, saya rasa kita harus mengaji kembali
apakah kita sudah membaca Alkitab dengan cukup detail.
Hal ini bukan berarti bahwa kita terus menyerah untuk
mencari tahu tentang Kristus. Alkitab menyediakan begitu banyak penjelasan akan
siapa Kristus itu. Kita dapat mengenal dalam keterbatasan kita melalui
FirmanNya tersebut. Namun kita harus sadar bahwa kita tidak akan dapat
mengenalNya secara keseluruhan. Karena untuk mengenal Allah yang tak terbatas,
dibutuhkan waktu yang tidak terbatas juga.
Gambar diambil dari: http://www.jesuschrist.com/wp-content/uploads/2011/02/Christcross21-510x206.jpg
Comments
Post a Comment