Paulus kembali melanjutkan betapa luar biasa kesaksian hidup
jemaat Tesalonika pada bagian selanjutnya. Ia mengatakan bahwa kesaksian hidup
jemaat Tesalonika tidak saja berpengaruh pada daerah sekitarnya yaitu Makedonia
dan Akhaya. Namun lebih dari itu ternyata kesaksian hidup mereka menjadi contoh
dimana-mana sehingga membuat tim penginjilan Paulus tidak perlu banyak
berbicara lagi.
Hal ini mengingatkan kita pada misi kita sebagai umat Allah.
Pada Injil Matius, Yesus mengatakan bahwa kita adalah garam dan terang DUNIA. Bukan
kota ataupun Negara, namun Kristus memberikan kita misi untuk seluruh dunia. Tentu
hal ini bukan dicapai dengan aksi seseorang yang menjadi Superman lalu memiliki
kesaksian hidup yang menggerakkan dunia, melainkan dicapai dengan komunitas
orang percaya, yaitu gerejaNya.
Walaupun tidak untuk dicapai seorang diri, namun Tuhan Yesus
jelas menyampaikan bahwa tugas kita adalah berpengaruh di dunia ini. Efek dari
kehidupan jemaat Tesalonika telah menyebar ke daerah-daerah yang jauh. Hal ini
menjadi contoh seberapa efek kehidupan kekristenan yang benar dapat berdampak.
Yang menjadi refleksi dan renungan kita adalah, bagaimana
dengan hidup kita? Sudahkah hidup ini menjadi berkat bagi orang lain? Sudahkan
hidup ini cukup bertumbuh sehingga dapat berdampak pada hidup orang lain? Tidak
dalam individu, melainkan dalam komunitas.
Kiranya hidup kita boleh terus bertumbuh semakin serupa
dengan Kristus sehingga boleh berdampak positif pada komunitas sekitar kita dan
lebih luas lagi. Dan kiranya kita dapat bertumbuh bersama-sama sebagai satu
tubuh Kristus di dunia ini untuk menjadi saksiNya.
Gambar diambil dari: http://revolvetour.com/wp-content/uploads/2010/07/salt.jpg
Comments
Post a Comment