Pada bagian perikop kali ini, Paulus hendak mengajak jemaat
Tesalonika agar mereka menghidupi hidup yang berkenan bagi Allah. Paulus
menyatakan bahwa seperti mereka menerima Paulus dan rekan-rekannya, maka mereka
juga harus berjalan di jalan yang berkenan bagi Allah. Paulus kemudian dengan
jelas menyatakan pada suratnya agar jemaat Tesalonika menjalani hidup yang
disucikan. Yaitu dengan berhenti dari perbuatan cabul dan dapat mengontrol diri
dibawah kesucian bukan membiarkan tubuh di peralat oleh nafsu.
Elemen dari hidup yang berkenan bagi Allah di dideskripsikan
oleh Paulus sebagai hidup yang terus disucikan dan semakin serupa dengan
Kristus. Namun tidak hanya itu, secara spesifik Paulus menyebutkan kontras
antara mengontrol diri dan perbuatan cabul. Paulus menyebutkan hal ini secara
spesifik karena hal ini merupakan salah satu godaan terberat bagi manusia pada
zaman itu. Bahkan sampai zaman inipun, sebenarnya dosa yang satu ini adalah
dosa yang sangat sering menjatuhkan orang-orang yang bahkan memiliki hidup yang
suci sebelumnya.
Paulus mengontraskan pengendalian diri dan perbuatan cabul.
Hal ini menjadi sebuah kunci kemenangan terhadap dosa yang satu ini. Paulus
dengan tidak langsung menyatakan bahwa kehidupan yang suci jauh dari percabulan
hanyalah masalah pengendalian diri. Walau sebenarnya itu tidak dapat disebut
HANYA, namun masalah utaman yang dimiliki manusia memanglah kurangnya
pengendalian diri ini. Pengendalian diri ini tidak lebih dari sebuah keputusan
diri untuk menjauhkan diri dari dosa. Tidak perlu keajaiban untuk hal ini,
hanya perlu ketetapan hati yang mencintai Kristus lebih dari dosa.
Kiranya hidup kita boleh menjadi hidup yang
dapat dikendalikan dalam kesucian, bukan dalam nafsu. Dengan mengasihi Allah
lebih lagi melalui FirmanNya, maka kita tidak akan lagi tertarik dengan dunia
ini lagi, melainkan hanya tertarik kepada Allah dan kesuciannya saja.
Gambar diambil dari: http://l.yimg.com/ea/img/-/120322/1_tame_temptation_17mkrb5-17mkrbj.jpg?x=450&q=80&n=1&sig=7rRcr74ROY0oZB93pCt0SQ--
Comments
Post a Comment