Pada akhir perikop
ini, Paulus menyatakan agar jemaat di Tesalonika tidak letih berbuat baik. Jika
ada orang yang tidak melakukan apa yang dituliskan di surat ini, maka biarlah
orang tersebut didiamkan agar dirinya malu, bukan dianggap sebagai musuh, namun
diperngati seperti layaknya seorang saudara.
Paulus menyatakan
tindakan praktis bagaimana menyikapi jemaaat yang bermalas-malasan. Paulus
pertama-tama menyatakan agar janganlah letih kita berbuat baik dan benar.
Sering kali dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen kita dihimpit oleh dunia
yang menekan kita dari waktu ke waktu. Kita mungkin sudah berbuat benar di
komunitas kita, namun sering kali perbuatan itu tidak dianggap, atau lebih
parah disalah mengerti dan dianggap seperti racun dalam komunitas tersebut. Hal
tersebut sudah sewajarnya terjadi karena nilai keKristenan memiliki inti yang
anti-thesis dengan apa yang dilakukan dunia ini. Sehingga sebagai implikasinya
kita pasti berbeda dengan dunia ini, dan orang tidak menyukai hal yang berbeda
dari mereka, terlebih lagi yang berlawanan. Maka sudah sewajarnya orang yang
menghidupi keKristenan secara ketat akan mengalami penolakan dunia. Namun
Paulus menyatakan kepada jemaat Tesalonika untuk jangan menyerah terus berbuat
baik. Berbuat baik bukan karena apa yang dihasilkan dari perbuatan baik
tersebut, namun sesederhana karena itulah yang Tuhan kehendaki kita lakukan.
Poin kedua Paulus
menyatakan bahwa walaupun ada jemaat yang tidak bekerja seturut dengan Firman
Allah yang dinyatakan melalui surat yang ia tulis, jemaat tersebut tidaklah
boleh dibenci. Jemaat tersebut tetap merupakan bagian dalam keluarga gereja
yang harus dikasihi. Oleh sebab itu kita haruslah menegurnya agar dia sadar,
bukan memarahinya dan memojokkan jemaat tersebut. Ini menjadi pelajaran bagi
kita yang sering melihat orang lain yang bermalas-malasan dan menjadi kesal
atau bahkan benci terhadap orang tersebut. Selain daripada diri kita yang pasti
tidak bersih dari dosa juga, kita harus mengasihi orang tersebut agar dia sadar
akan pengaharapan sejati yang ada pada kasih Kristus Yesus kepada manusia.
Hanya melalui kasih kita dapat mengajak orang tersebut melihat kepada Kristus
yang juga mengasihi orang tersebut.
Kiranya hidup kita
boleh terus berjuang menghidupi hidup yang benar menyatakan Kristus dalam
keseharian kita. Agar hidup kita boleh menjadi hidup yang terus menjadi terang
yang menyinari dunia dalam gelapan.
`
Gambar diambil dari: http://www.deafmissions.org/inc/devotions/1245308400.jpg
Comments
Post a Comment